thumbnail

On Mei 16, 2017 with No comments


Menteri Yasonna Janji Tunjukkan Video Ancaman Pembunuhan Ahok
Menkumham Yasona Laoly usai memberikan pengarahan kepada para Kepala Kantor Wilayah Imigrasi seluruh Indonesia melalui Teleconference di Kantor Ditjen Imigrasi, 2 Mei 2016. Tempo/Lucky Ikhtiar Ramadhan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan ancaman pembunuhan terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dia utarakan sebelumnya didasari informasi dari intelijen. Ancaman itu, menurut Yasonna, sudah ada sebelum Ahok divonis hukuman penjara selama dua tahun oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 

"Ya ada ancaman saja, padahal sebelum divonis saja ada ancaman. Saya tunjukan videonya (ancaman pembunuhan ke Ahok) nanti ke kamu," ujar Yasonna pada wartawan di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Senin, 15 Mei 2017.

Yasonna pun kembali menegaskan bahwa ancaman itu tak menjadi satu-satunya alasan utama pemindahan penahanan Ahok dari Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur ke Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok. Pemindahaan itu juga merupakan hasil koordinasi pihak rutan dengan kepolisian, terkait stabilitas keamanan di Rutan Cipinang sendiri. 

Lain dengan Yasonna, Kepala Rutan Cipinang Asep Sutandar sempat membantah munculnya ancaman terhadap Ahok. Namun, dia tak menutup kemungkinan tersebut mengingat sosok Ahok yang kini menjadi sorotan di masyarakat. 

"Itu ada kekhawatiran, apalagi di dalamnya (Rutan Cipinang) ada yang ditangkap-tangkapi oleh yang bersangkutan," kata Asep saat dikonfirmasi, Senin. 

Sebelumnya kuasa hukum Ahok, Rolas Sitinjak, membantah adanya ancaman pembunuhan terhadap kliennya yang menyebabkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu dipindah dari Rumah Tahanan Cipinang ke Markas Komando Brimob.


Sumber : https://nasional.tempo.co/read/news/2017/05/15/063875458/menteri-yasonna-janji-tunjukkan-video-ancaman-pembunuhan-ahok
thumbnail

On Mei 16, 2017 with No comments



Ada sebuah akun yang mengungkapkan identitas dan alasan seorang guru menampar empat muridnya di depan kelas. Video ini sempat menjadi viral dan menuai perdebatan dari netizen. Ada yang mendukung, ada pula yang mencibir perlakuan guru tersebut.
Diberitakan sebelumnya, gerakan tangan perempuan ini yang jadi perhatian ribuan netizen Facebook.
Tugas seorang guru di sekolah memang untuk memberikan pengajaran pada murid.
Selain pengajaran, guru juga sudah seharusnya mendidik anak muridnya. Tak hanya jadi pintar, tujuan guru mendidik muridnya adalah untuk menjadi pribadi yang berkarakter.
Peraturan di tiap sekolah pun mengharuskan tiap murid untuk patuh pada guru mereka masing-masing. Setiap apa pun yang diberikan guru tentu punya maksud tertentu demi kemajuan belajar.
Namun hal ini perlu dipertanyakan dalam sebuah video berikut. Rekaman ini jadi banyak tersebar di beberapa media sosial. Salah satunya adalah akun Facebook Aieys Sekiya. Durasinya tak sampai 30 detik.
Namun rekaman ini membuat banyak orang jadi teralihkan perhatiannya.
Mereka memperhatikan empat orang murid perempuan dan seorang wanita berpakaian dinas. Kelimanya ada di depan ruang kelas. Tak terlalu jelas apa yang dikatakan wanita tersebut.
Namun yang pasti, yang ia lakukan cukup jelas. Wanita yang diduga seorang guru itu menampar muridnya dengan keras! Tamparan itu bahkan lebih dari satu kali pada tiap orang. Setiap anak dari murid yang berada di depan kelas mendapat tamparan dari wanita itu.
Sambil menampar, ia sambil mengatakan sesuatu. Sepertinya ia kesal dengan kelakuan si murid. Rekaman tersebut langsung saja menarik perhatian ribuan orang. Mereka mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.



Guru tampar (Facebook)

Begini respon netizen.
Agus Sulaiman: Lapori biar di pecat, gak semestinya guru sekarang didik make kekerasan.
Ida Watie: Waduh guru kq kyk gt di mn di laporin aja emange ndk skt apa main pkl seenaknya
Arema Nenjap: Kesalahannya apa kok main tangan guru itu patut dicontoh jd jangan pakek kekerasan kl mendidik
Ayu Ulyantari: Emang salh km apa kok bish di bukul
Aisyah Aiyss: Guru apa kyak begitu




Hanya saja, pada Senin (15/5/2017) akun Instagram @mak_rumpita memposting percakapan dengan sebuah akun.
Akun yang tak ditunjukkan namanya itu memaparkan identitas dan lokasi kejadian penamparan itu.
“Min aku kenal guru itu, beliau bernama Ibu Lalamafu, dan kejadian itu terjadi di SMA Negeri 1 Saumlaki Kabupaten Maluku tenggara barat.
Dan Murid itu anak genk yang terkenal bandelnya, dan atas pengakuan beliau, anak itu ketahuan membolos dengan cara keluar dari sekolah diam-diam.
Dan gak jarang, meang, mereka ketahuan merokok di sekolah memakai seragam.
Sudah diatasi sekolah dengan negosiasi kekeluargaan, mereka diskors.
Mereka sudah berulang kali masuk BK, tapi mungkin karena terlalu gaul dan dianggap keren mereka berulah keterlaluan,”



Tampar (Instagram)




Sumber : http://postshare.co.id/archives/86386
thumbnail

On Mei 16, 2017 with No comments


Ahli Face Recognition dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), Hery Cahyono, memastikan foto pornografi Firza Husein bukan rekayasa.
Inafis adalah satuan kerja di bawah Badan Reserse Kriminal Polri.
Usai dimintai keterangan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Hery menyampaikan, foto pornografi dalam percakapan berbau pornografi yang menyeret Habib Rizieq Shihab tersebut bukan rekayasa.
“Dari pengamatan secara mendetail, disimpulkan bahwa foto yang diserahkan penyidik untuk diperiksa di tim inafis bareskrim polri adalah asli, bukan rekayasa,” ujar Hery di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2017).
Hery beserta tim, mendapatkan barang bukti dari penyidik berupa tiga keping CD. Di dalamnya, terdapat data-data yang berkaitan dengan foto-foto Firza Husein. Foto didapat tim 4 Februari 2017 lalu.
Setelah melakukan pemeriksaan foto, tim memotret wajah Firza. “Kemudian kita membandingkan dengan sistem yang ada di kami,” ujar Hery. Tim identifikasi wajah, menggunakan sistem berbasis algoritma geometrik wajah.
Sistem itu, mencocokan wajah Firza asli dengan gambar tak senonoh dalam chat ‘panas’. Hasilnya, secara otomatis cocok melalui sistem tersebut.
“Dia memetakan ada titik-titik geometrik wajah ini. Jadi meski pun dia berkerudung atau dia ada rambutnya, dia secara sistem bisa membaca seperti itu,” ucap Hery.
Saat tim identifikasi memotret Firza, wajah Firza diambil dari berbagai sudut. Hal itu, ucap Hery, untuk memudahkan tim mengidentifikasi. “Ketika datanya lebih akurat, lebih banyak yang kita input, dia akan lebih tajam hasilnya,” ucap Hery.
Sebelumnya, Polisi telah meningkatkan status kasus percakapan mesum dari penyelidikan menjadi penyidikan.

Sumber : http://postshare.co.id/archives/86428